Kalimat
Efektif
1. Di
rumah akan mengadakan syukuran atas kelulusan kakak saya.
Alasan : kalimat ragam baku wajib memiliki dua unsur pokok
yaitu subjek dan predikat, ketidakadaan subjek pada kalimat karena adanya
preposisi di depan subjek.
Perbaikan : Syukuran atas kelulusan kakak saya akan diadakan di rumah.
2. Laporan
yang dikumpulkan di meja.
Alasan : tidak adanya unsur predikat, jika sebelum predikat
didahului kata “yang” maka akan menjadi klausa menggantung.
Perbaikan : Laporan dikumpulkan di meja.
3. Sehingga
acara syukuran tidak berjalan lancar.
Alasan : keberadaan konjungsi di awal kalimat mengubah kalimat
menjadi klausa yang tidak berunduk alias menggantung.
Perbaikan : Acara syukuran tidak berjalan lancar.
4. Rapat
anggota itu saya tidak memahami.
Alasan : penyusunan kalimat yang kurang jelas, keberadaan kata
kerja di belakang membuat kalimat menjadi ambigu.
Perbaikan : saya tidak memahami rapat anggota itu.
5. Yang
membawa HP harap dimatikan.
Alasan : keberadaan kata penghubung di depan membuat kalimat
menjadi ambigu.
Perbaikan : HP harap dimatikan.
6. Para
siswa-siswa dimohon kumpul di lapangan sekarang.
Alasan : kata “para” sudah menunjukkan jumlah siswa, jadi jika
dtitambah dengan kata ulang siswa-siswa makan kalimat menjadi berlebihan.
Perbaikan : Siswa-siswa dimohon kumpul di lapangan sekarang.
7. Payung
cantik bermotif bunga yang berwarna merah itu.
Alasan : unsur kalimat paling tidak terdapat subjek dan
predikat, pada kalimat di atas hanya terdapat subjek tidak ada unsur
predikatnya.
Perbaikan : payung cantik bermotif bunga berwarna merah itu ku beli di
pasar.
8. Karena
ia tidak di ajak bermain, dia tidak ikut bermain bersama bermain di rumahku.
Alasan : penggunaan frasa yang berlebihan, seharusnya jika di
depan sudah ada frasa yang menjelaskan maka tidak perlu ada pengulangan frasa.
Perbaikan : karena ia tidak diajak, dia tidak ikut bermain di rumahku.
9. Untuk
mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
Alasan : ide kalimat dapat dipahami dengan mudah bila sesuai
dengan ejaan yang berlaku.
Perbaikan : untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
10. Kita
harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu.
Alasan : penggunaan pernyataan yang berlebihan pada kalimat,
sehingga informasi yang disampaikan terpecah-pecah.
Perbaikan : Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang
sudah meninggalkan rasa kemanusiaan.
11. Mobil
yang diparkir yang diujung itu milik ayahku.
Alasan : kata hubung berlebihan menjadikan kalimat menjadi ambigu.
Perbaikan : Mobil yang diparkir diujung itu milik ayahku.
12. Pertemuan
tadi dihadiri oleh pimpinan dan para anggota-anggotanya.
Alasan : kata “para” sudah menunjukkan jumlah begitu pula kata
ulang pada “anggota-anggotanya” juga menunjukkan jumlah, jadi jika keduanya
digunakan pada satu kalimat menjadikan kalimat menjadi tidak efektif.
Perbaikan : Pertemuan tadi dihadiri oleh para anggotanya.
13. Di
dalam buah tomat mengandung vitamin A
Alasan : seharusnya tidak perlu ada kata keterangan tempat “
di dalam” untuk menjelaskan makna, karena jika hanya menggunakan “tomat
mengandung vitamin A” saja kalimat tersebut sudah menjelaskan makna.
Perbaikan : Tomat mengandung vitamin A.
14. Kedua
orang itu saling bertatap-tatapan.
Alasan : penggunaan kata ulang yang kurang tepat
Perbaikan : Kedua orang itu saling bertatapan.
15. Bagi
semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour.
Alasan : ketidakjelasan kalimat di atas karena keberadaan kata
depan (preposisi) yang di depan subjek.
Perbaikan : Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour.
16. Pembangunan
Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa.
Alasan : kalimat di atas tidak memiliki subjek.
Perbaikan : Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua
warga desa.
17. Saya
tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren.
Alasan : kalimat efektif juga memperhatikan kehematan kata,
artinya jika ada unsur yang sama pada kalimat lebih baik dihindari.
Perbaikan : saya tidak suka buah apel dan duren.
18. Saya
hanya memiliki tiga buah buku saja.
Alasan : kesinoniman pada kalimat menjadikan kalimat tidak
efektif.
Perbaikan : saya hanya memiliki tiga buah buku.
19. Para
mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.
Alasan : penjamakan kata pada kata jamak yang menjadikan
kalimat menjadi tidak efektif.
Perbaikan : para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.
20. Sudah
saya baca buku ini.
Alasan : kata kunci seharusnya berada di depan.
Perbaikan : buku ini sudah saya baca.
21. Waktu
dan tempat kami persilahkan.
Alasan : syarat kalimat efektif salah satunya yaitu kelogisan,
pada kalimat di atas tidak logis.
Perbaikan : Kepala Sekolah SMP N I Kudus kami persilahkan.
22. Dia
datang dengan hanya membawa belaskasihannya saja.
Alasan : kata “dengan” pada kalimat di atas tidak efektif
digunakan karena kata “dengan” bermakna menerangkan bahwa seakan-akan diri dari
subjek adalah mempunyai dua diri.
Perbaikan : dia datang hanya membawa belaskasihannya saja.
23. Sejak
dari kemarin Toni hanya diam saja.
Alasan : keberadaan kata “dari” yang membuat kalimat di atas
menjadi tidak fektif, karena kata “dari” telah menunjukkan arah terjadinya
peristiwa begitu pula kata “sejak”.
Perbaikan :sejak kemarin Toni hanya diam saja.
24. Kepada
yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.
Alasan : penggunaan kata “kepada” menjadikan kalimat di atas
menyebabkan rancu, karena kata di atas tidak memiliki subjek.
Perbaikan : yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.
25. Sejak
dari pagi dia termenung.
Tidak efektifnya kalimat di atas
karena terdadi kesinoniman dalam satu kalimat yaitu pada kata “sejak” dan
“dari” yang seharusnya bisa digunakan salah satu.
Perbaikan : sejak pagi dia termenung.
Sumber:
Wagiran dan Mukh Doyin. 2012. Bahasa Indonesia, Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Unnes
Press.